Relaksasi

Dari semua teman saya yg sudah pernah melahirkan (secara normal), tak seorang pun yg berkata bahwa proses persalinan tidak menyakitkan. Ada yg menceritakan hingga detilnya betapa menyakitkannya persalinan itu. Jujur saja, di bulan pertama kehamilan saya, saya (sedikit) pa-nik. Saya takut dengan rasa sakitnya melahirkan. Maka saya browsing2 mengenai metode2 melahirkan, dan barulah saya ketahui tentang hypnobirthing. Maka saya beli bukunya. Saya baca sekilas saat itu dan langsung memahami maksud dari hypnobirthing itu, yaitu melahirkan dengan metode relaksasi, mensugesti diri kita bahwa persalinan akan lancar dan tdk menyakitkan. Cara relaksasinya sama dgn relaksasi yg pernah saya pelajari & praktikkan di siaware training. Karena pernah berhasil mempraktikkan relaksasi dan menggunakan kekuatan pikiran, saya pun percaya dgn metode hypnobirthing ini, bahwa dgn kekuatan pikiran yg tenang, kita bisa mengontrol tubuh kita. Kekuatan alam bawah sadar memang dahsyat.

Tapi seiring dgn berjalannya waktu, semakin mendengar cerita2 teman, saya makin merasa tidak takut lagi mendengar persalinan. Prinsipku, “if they can do, I can too!”. Tapi tetap mensugesti diri sendiri persalinan saya akan lancar dan tdk akan sesakit seperti yg teman2 saya alami. Bahkan ada satu teman kerja yg selalu menakut2i saya dgn sakitnya proses persalinan, makanya dia waktu itu langsung memilih cesar. Ah, saya tak terpengaruh. Saya malah lebih takut operasi. Saya justru kasihan dgn orang2 yang takut sakit seperti itu. Prinsip saya yg lain adalah: “hadapi rasa takutmu”. Ya, memang awal2nya saya takut tapi langsung saya putuskan utk menghadapi rasa takut saya dan akan membuktikan pada mereka bahwa persalinan bisa saja tidak menyakitkan. Semua hanya ada di pikiran kita. Ya, tidak ada salahnya kan mencoba metode ini. Bisa latihan sendiri d rumah, dan ga perlu pake bius or epidural pula. Jadi akan saya mulai coba relaksasi dari sekarang (mumpung lg cuti) dan semoga saja saya akan mengalami proses persalinan yg lancar, normal, tanpa rasa sakit yang menyakitkan. Bayi jg lahir sehat. Amiinnn…

Tak terasa (kurang bener jg sih ini, sbnrnya terasa kaliiii) udah 29 minggu (estimasi dokter), memasuki trimester akhir, yayyy!!! Gak sabar lihat muka dedek, meskipun udh intip lewat 4D… hehehe…

image

Saya sandingkan dgn foto saya waktu bayi krn semua org pada bilang mirip saya.. Sedangkan saya mirip bgt sama ibu saya. Hahahah, tampaknya gen ibu saya kuat sekali.. 😀

Akun Facebook Berubah Jadi Online Shop Elektronik (Batavia Elektronik)

Buka FB pagi ini lewat Samsung saya, sangat kaget karena sekonyong2 nama saya berubah menjadi “Batavia Elektronik”. Foto profilnya jg bukan foto saya lagi. Buka halaman profil saya, makin kaget ternyata cover photo pun berubah dan ada post2 yg sebenarnya bukan saya yg nge-post. Ahhhh, dibajak ini FB saya!!! Keterlaluaaan!!

Pantesan bbrp hari lalu fb sempat terblokir krn overtag. Saya memang pernah dijuluki ratu tag sih (hahahah) tapi kan udh jarang upload foto dan ga pernah smp over tag??!! Jd fb terblokir hingga saya dilarang tag foto selama 14 hari ke depan. Tapi setelah itu, saya tak buka2 fb saya lagi jd gak sadar ternyata karena ulahnya si tukang jual hape ini toh.. Grrrr…

Maka saya langsung bertindak. Saya ganti password fb. Password semua email jg saya ganti bwt jaga2. Bahkan secret questions nya jg saya ubah. Foto2 saya ubah kembali ke awal. Nama tampilan dan nama alias. Album foto hape yg pernah dy upload saya mus-nah-kan. Begitu jg timeline yg pernah si hacker tulis. Lalu ada temen komplain d message inbox utk meminta tdk tag dia lagi. Dia tampak terganggu. Fiuhh, maaf ya teman2, jika pernah di-tag oleh makhluk yg tdk bertanggung jawab itu. Kalau liat ada fb yg bernama Batavia Elektronik, padahal tdk pernah add atau approve, silahkan langsung report ke tim facebook. Ternyata modus ini sudah banyak dilakukan. Masih untung dia tidak mengutak-atik password kita. Dan masih untung jg hape yg dia jual, bukan obat kuat atau s*x toys, hahahaha…

Yah, sebel aja, mau bisnis kok harus merugikan orang lain? Sama saja penipu! Pasti dia itu melihat friends kita yg sudah banyak jd tidak mau repot2 add orang lain lagi. Bisnisman kok gak kreatif. Yah emang penipuan itu pasti ada dimana-mana dan beragam sih. Lebih waspada aja deh ya… Waspadalah!!! Waspadalah!!! (Bang napi mode : On)

Prestasi, Bukan Sensasi

Media2 tv nasional sekarang memang sudah tidak kondusif lagi. Kondusif buat pikiran kita, maksudnya. Berita2 yang ditayangkan kebanyakan beraura negatif, yang cuma bisa bikin kita berpikiran & berkomentar negatif. Masih sangat kurang diimbangi dgn berita2 positifnya. Yang mengisi berita2nya kebanyakan cuma orang2 yg hidupnya hanya cari sensasi, dan bukan prestasi. Yah, syukurlah sudah ad pak Jokowi yg berhasil menjadi inspirasi kita semua. Tapi masih banyak yg isinya adalah orang2 yg cari sensasi. Ditambah lagi media melebih-lebihkannya (exaggerating bgt). Apa gak bikin kita capek buat menontonnya doang?

Contohnya saja, sang bupati yg sudah jelas2 bersalah hingga dilengserkan mau gugat presiden krn masih tidak bisa terima kenyataan (kebanyakan berkhayal krn nonton sinetron, ya pak?). Artis yg kena narkoba sampai diberitakan berminggu2 sampe diberitakan jg hal2 yang tdk berkaitan dgn kasusnya, padahal kasus dia cuma 1 contoh kasus kecil di tengah2 maraknya narkoba di negara kita. Sampe juga ada orang pengen nyapres pake sumpah pocong segala, padahal kenyataannya dia tidak seintelek yang ia kira. Orang2 seperti ini akan semakin gencar mencari sensasi jika media meliputnya juga makin jadi. Mereka ini tampaknya sudah tidak bisa cari prestasi, makanya cari sensasi.

Definisi baru capek itu adalah ketika kita ganti2 channel televisi tapi berita yang ditayangin ituuu-itu aja, for days or even weeks! Berita2 negatif itu ditayangkan secukupnya sajalah. Imbangi jg dgn lebih banyak berita2 positif, seperti berita2 penemuan baru dan berita2 lain yang biasanya baru kita dapat kalau kita niat browsing di internet. Ditambah lagi dgn makin ibanyaknya sinetron & infotainment yg bila makin lama ditonton, makin gak penting. Maka, jika media tv nasional & lokal masih seperti ini2 saja, lebih baik kita menonton channel2 luar negeri saja.  Karena saya lihat kita justru lebih belajar dengan menonton kehidupan kera di discovery channel dibandingkan dengan nontonin orang yang berkoar2 mau sumpah pocong kalau terpilih jadi presiden. Mari lebih pintar dalam memilih & memilah informasi yanng masuk ke otak kita. Demi kesehatan jiwa dan pikiran kita.. 😉

I wouldn’t stay if it wasn’t for you

Entah bisikan jin mana yang membuatku berkata “ya, saya bersedia ditempatkan di kalimantan”. Tampaknya saat itu kewarasanku patut dipertanyakan krn aku mau saja kerja di pulau antah berantah tanpa sanak saudara disana tanpa tau bagaimana kondisi pulau itu. Jiwaku yg bebas dan senang mencoba hal-hal baru mendorong saya mengatakan hal itu tanpa ragu sedikit pun. Dan toh, kupikir, max. 3 tahun di kalimantan tak ada ruginya. Jika tak betah aku tetap bisa memutuskan untuk kembali ke kota asal saya, Jakarta. Aku penasaran dengan kalimantan, terutama kota Balikpapan yg sering disebut2 kotanya bersih sekali.

Dan tibalah 1 tahun kemudian, saya ditempatkan di Samarinda. Saya sama sekali tak menyangka akan kembali ke kota ini, setelah setahun sebelumnya OJT 3 bulan d samarinda dan menyimpulkan bahwa saya sama sekali tak suka kota ini. Saya saat itu berharap Balikpapan, bukan Samarinda yang kotanya tak jelas seperti ini. Jgn tanya ada apa saja di samarinda, karena akan kujawab, tidak ada apa2. Tak ada airport (kecuali utk pesawat2 kecil, padahal ini ibukota, helllooo???!!!). Yg seneng belanja, siap2 kecewa. Tak ada sogo, seibu, centro, bahkan trade centre disini. Cuma ada matahari, ramayana, dan robinson (yg d jkt sudah punah dr jaman kuda gigit besi). Yg suka kuliner jg jgn harap banyak. Makanan disini cuma ada soto lamongan, nasi pecel, dan nasi campur. Tak ada yg spesial. Angkutan umum tak jelas & tdk reliable. Kebun binatang disini tak terawat & menyedihkan (pdhl pendapatan kota ini hrsnya besar dr tambang2 batubara). Cuma ada 4 mall, tp menurutku yg layak disebut mall (itupun kecil kayak ciwalk bandung, tp msh bagusan ciwalk) cuma satu. Singkatnya, kota ini membosankaaan! Ya, positifnya, uangku jarang skali kubelanjakan krn tak ada yg membuat nafsu belanja dan makanku timbul. Negatifnya, uangku jd sering kupakai utk beli tiket pesawat pulang ke jkt tiap 3 bln skali krn aku tak betah di kota ini. Berbeda sekali ketika aku kuliah d bandung. Hanya dalam waktu 3 bulan saja, aku sudah jatuh cinta pada kota bandung. And till now, it still is my most favourite city in indonesia.

Kira2 6 bln setelah penempatanku, sekitar 90% hatiku bulat utk resign dan kembali ke jakarta, tempat dimana keluarga, teman2, dan hiburan berada. Ibuku pun sdh merestui ku utk resign dan cari kerja di jkt saja. Jodoh?? Ah, cari d jakarta jg aja, pikirku.

Akan tetapi, siapalah yg tau rencana Tuhan? Tak lama setelah keputusan bulatku itu, hatiku jadi dilemma. Karena ada seseorang yg entah bagaimana berhasil memunculkan kembali kupu2 itu dalam perutku, setiap kali kami ber-bbm dan bertemu. Orang itu jugalah yg dgn mudahnya bisa membuatku lupa akan rasa sakit hati akut stadium IV – ku. Padahal yg kami lakukan hanyalah saling berbalas gombal dan kelebayan. Ya mungkin itu yg menciptakan chemistry ini. He apprroached me unlike other men did. Perbedaannya simple, ia membuatku nyaman, tak seperti yg lain. Dan jg buatku penasaran :D.

Dialah yg membuatku mengurungkan niat utk meninggalkan kota ini secepatnya. Juga membuatku merelakan rekrutmen perusahaan impianku (krn jika diterima, aku akan kembali ke jkt). Love is blind, hahaha. Kupikir, yah tdk ada salahnya menunda rencanaku. Jika Tuhan makin mendekatkan kami dan bisa membuatku yakin akan dia, aku yakin itu akan adalah rencana Tuhan untukku. Maka Januari kami pun membuat komitmen. April kami mengikat janji utk ke jenjang selanjutnya, yaitu pernikahan yg terjadi pada Juli. Hanya enam bulan yg singkat untuk selamanya. Aku memang sejak dulu impulsif tapi aku tak pernah merasa seyakin ini sebelumnya. I’ve prayed and God gave me the answer, through him. Maka, meski kota ini bukanlah kota favoritku (hingga saat ini), tapi di kota inilah aku bertemu dgn nya. Aku bisa tahan tinggal di kota ini hanya karena dia. They said, “home is where your heart is”. My heart is in his, so I’m home.. Wherever he is, as long as I’m with him, I’m home..

Dear you… If it wasn’t for you, I wouldn’ t stay here.. I’d go anywhere with you.. But one thing for sure, in the end of our life, I want you to take me to heaven with you, coz it’s the only place where our love can everlast..

So, we can see that something happens for a reason. It must be the destiny that put me in this city. If 1,5 year ago, I screamed to God “why did you put me in deep misery and in this city, Goodd??? I have no one in this city to heal my heart..Whyyy??!!”. And God has showed me the rason.. And the reason is you…

Ironisme

Ada sepasang suami istri sudah 10 tahun menikah, namun tak kunjung mendapatkan momongan. Mereka melakukan segala upaya demi diberi keturunan.
Tapi ada juga seorang ibu yang sudah memiliki anak, namun ia sia-siakan dan tidak ia perjuangkan demi memperoleh kebebasannya dari (mantan) suaminya.

Ada juga seorang wanita yang hamil setelah 1 bulan menikah dan kini sedang menjaga baik2 kandungannya agar tidak terjadi apa-apa dan dapat melahirkan sang buah hati dengan lancar dan normal.
Sementara ada seorang wanita yang tanpa ragu menggugurkan kandungannya karena janin tersebut merupakan ‘kecelakaan’ yang tidak ia inginkan.

Super ironis memang dunia ini. Tapi memang seperti inilah dunia berputar. Ada yang di atas dan ada yang di bawah. Ada yang baik dan ada yang buruk. Akan tetapi kita, manusia, diciptakan dan diberi kemampuan untuk MEMILIH! Adalah nonsense jika ada orang yang menyia-nyiakan sesuatu karena ia “tak punya pilihan lain”. Selalu ada pilihan. Tapi ingat, di balik setiap pilihan, ada yang namanya konsekuensi. Dan bukan tidak mungkin, jika kamu mempertimbangkan baik2 semua pilihan, kamu akan menemukan sebuah konsekuensi yang bernama kebahagiaan.

Orang yang menyia-nyiakan sesuatu (atau seseorang) biasanya adalah orang yang tidak bisa bersyukur. Dan orang yang tidak bersyukur niscaya tidak akan pernah merasa bahagia (ya, saya rasa memang benar sekali jika ada pepatah yang berkata bahwa “kunci kebahagiaan adalah dengan bersyukur”). Hidupnya pun tak akan merasa tenang. Dan mungkin suatu saat ia akan menyesal. Entah kapan saat penyesalan itu tiba. Kami, yang masih peduli, hanya bisa berdoa semoga Tuhan masih sayang padanya dan menunjukkan padanya pilihan yang benar menuju kebahagiaan serta memberinya kesempatan untuk memutar dunianya sendiri, memperbaiki masa lalu.

Some Pregnancy Guidance Books

These books are recommended for those who are pregnant (for the first time especially) and want to know about pregnancy and how to take care or look after their babies..

1. The Girlfriends’ Guide to Pregnancy (author: Vicki Iovine)

image

This book consists of experiences of many pregnant ladies which mostly came from the author and her girlfriends’ experiences. Since pregnant moms experience some or many new and strange symptoms, this book will be useful to make them understand that those symptoms are natural and happen to many other pregnant ladies. Besides, this book also tells how to overcome all coming problems and confusions. This book tells things when our doctors can’t tell all.

2. The Baby Book (author: William Sears, M.D. & Martha Sears, R.N.)

image

I haven’t read all five book series in this one-package-book, but this book says that it consists of everything we need to know about our baby since born till two years old. Maybe many parents sugest to do one particular same thing to the babies, but the authors of this book say that if we do the opposite of it, it’ll be more effective for the growing of the baby. And they won’t write those if they haven’t practiced those. Everything they wrote have been proven effective to their patients. For this book, I must thank to Toil alias Dita. Thank you, aunty Ditaaa…♥ 😀

3. Baby Whisperer (author: Tracy Hogg)

image

There are some series of these books. I order three series from outside country by ebay (because this is a rare book in Indonesia while I have tried to find it in different book stores in different cities), but we just received one of three ordered books. The author of this book teach us how to communicate  with our baby who can’t talk yet, by recognizing their cues, their whine, and their cry. This is important so we don’t mistreat them.

Those are books which are represantive enough for newly mothers. Because we want the best for our child, don’t we?

P.S.: this is the last usg picture of my baby. He/she (we still don’t know the gender yet) is doing “koprol”. Amazing, kid. You always successfully make us amazed. My friends said that it was because his/her attractive mother… -_-”

image

New Life

image

Dari sebuah kantung kecil, kini ia telah menjelma menjadi sebuah janin. Ia telah memiliki kepala, hidung, tangan, kaki. Dua kehidupan dalam 1 tubuh. Ia masih berusia 11 minggu 5 hari saat itu. Entah apakah sudah ada ruh yg ditiupkan, tapi jantungny sudah berdetak. Dan kami mendengarkan suara detak jantungny yg meluluhkan hati. Kami jg melihat tubuh sekecil 5 cm nya terloncat dan tangannya bergerak-gerak seakan melambai ke atas, setelah sang ibunya janin tertawa-tawa karena rasa lega. Lega, ia tumbuh normal, karena terakhir cek, ia masih berbentuk kantung.

Tak sabar kami ingin melihatmu lagi, nak. Tumbuhlah dan berkembanglah. Seraplah semua gizi dari makanan yang mamamu makan. Nasi, sayuran, ikan, daging, buah2an, vitamin, susu, semuanya itu buat kamu, anakku sayang. Ambillah kalsium dari tulang mama. Kami ingin kamu menjadi anak yang sehat. Semua akan kami dedikasikan untukmu. Dulu mamamu takut akan sakitnya melahirkanmu ke dunia. Tapi, kini, mama siap. Kalau wanita2 lain bisa menghadapinya, maka aku pun pasti bisa. Because you are the gift we got from somewhere up above…

Cengeng

Ini kelemahan gue. Selain memoryless, ya. Gak tau kenapa gw ini cengeng. Di usia 25 tahun ini. Salah satu teman dekat MT gw, jg menyetujui ketika gw menyebut diri gw adalah cengeng. Menjadikan gw mirip seperti tokoh Rachel di serial FRIENDS. Membuat gw sedikit lega bahwa ada seorang wanita dewasa lain (meski hanya di tv) yang juga cengeng. Terlebih lagi, perubahan hormon (estrogen, progesterone, dan gonadotropin or hCG) saat kehamilan membuat emosi para bumil menjadi lebih labil dan emosionil. Denger berita sedih, nangis. Nonton film sedih, nangis. Marah, juga nangis. Hedeh…

Soal marah… Hmmm… Actually, gw gak bisa marah. Marah yang dalam artian mengungkapkan kemarahan kita dengan kata-kata alias ngomel2. Kalo ada yg denger gw ngomel2, itu berarti gw bukan marah yang bener-bener marah. Memang sedikit aja sih hal2 yang bisa bikin gw marah, yang tampaknya dipengaruhi oleh tipe personality gw yang plegmatis damai dan steady. Tidak menyukai konfrontasi atau konflik. Tapi kalau gw marah, gw cenderung diam, gak bisa ngomel2. Karena kalau gw ngomong saat marah, gw akan nangis. Jadi itulah kenapa gw jarang bisa mengungkapkan apa yang ada di hati gw saat gw berada di kondisi yang emosional. Yaitu karena untuk menghindari kecengengan gw. Lebih baik gw diam hingga emosi gw mereda. By then, I’ll be able to talk about my previous anger. Satu hal, meski gw diam saat gw marah, gw gak pernah yang jadinya nyuekin orang. Mungkin gw akan lebih pendiam saat marah, lebih sedikit berbicara, tapi tetap menanggapi orang lain, even sang objek kemarahan gw. Bukan yang langsung nyerang or sebaliknya yg nyuekin sama sekali. Gw berada di tengah-tengah. Gak nyerang, gak juga nyuekin. Menghindari konfrontasi, seperti yg gw bilang. Tapi kalo gw marah soal benar & salah, jika gw benar, gw akan nunjukin dgn bukti, tanpa banyak kata2 kemarahan, kalo gw benar.  Nah, kalo disuruh memilih, lebih baik diserang or dicuekin, gw akan memilih lebih baik gw diserang kemarahan orang. At least gw jd tau kesalahan gw or penyebab kemarahan orang. Gw benci banget dicuekin. Dicuekin tanpa gw tau apa kesalahan gw, justru akan membuat gw marah. Ujung2nya, nangis. Huhhhh…

Jadi, cengeng itu ada manfaat positifnya juga kan (buat gw)? Cengeng membuat gw lebih baik diam, tapi terhindar dari rajukan yang tidak perlu atau mengeluarkan kata-kata kemarahan yang mungkin akan disesali setelah kemarahan mereda. Dan untuk calon baby-ku, klo gw nangis, gw akan menenangkan si baby (krn gw yakin, ikatan batin ibu & anak sudah terjalin sejak dia muncul dalam perut), seperti ini: “Mama nangis tapi mama gak stress, kok sayang.. Mama ini cuma sedang mengeluarkan hormon opoid dan oksitosin yang bagus buat kesehatan karena bikin lebih lega, rileks, dan peredaran darah lebih lancar.” Semacam salah 1 bentuk penenangan dan aplikasi dari mencerdaskan bayi sejak janin, hehe…

Week 9

It feels like years since the last time I posted here. Blame on the lazy hormone I feel since I become pregnant *errr, does this kind of hormone even exist??ha3*. So, maybe from now I’ll be babbling about my pregnancy and its stuffs here. Please consider this as your future references and a kind of tool that might be read by my future son/daughter. I know, my pregnancy age is still very young (on the 9th week by now), so wish me and pray for me and the baby so we can pass the 9 months successfully.

Wanna know what I think about pregnancy? Being pregnant is not a hundred percent easy. The sacrifice of a mother begins when you see doubtfully the two stripes on your test pack (I even need to be assured by my girl friend that it’s positive, ckckckck). Since then, you’ll feel all other signs that’s showing you’re pregnant. The changing shape of your body. The very moody and emotional feeling that close to craziness. The wondering feeling whether you’re getting old too fast since suddenly you feel very easily tired, sleepy, and memoryless. Aanndd… more gassy, hahahah. One more thing, all pregnant women suddenly become lazy. Sooo lazy. All of those symptoms are natural due to hormonal change, so don’t worry. Take these as benefits, and your husband must understand these.

At first, you can use this pregnancy as your reason to eat much. Wkwkwk.. But on the 5th week, the sacrifice really just began. My appetite drops significantly. Morning and evening sicknesses. I don’t like rice. Many pregnant women also feel the same. So I can only eat lontong, or bubur, or french fries. Many foods I used to like now become disgusting for me. My friends calmed me down, suggest me to eat anything I can eat, and after the 4th month, when the placenta has been formed perfectly, the appetite will come back and increase so crazily. That’s what they and literatures say, BUT I just enter the 3rd month (geez….), so I need to be more patient (fiuhhh). Losing the ability in eating everything is kinda miserable for me, but yeah this is the sacrifice that we must get through.

I’m considered still lucky that I can put some foods into me, coz there are some pregnant women feel worse than me, can’t really eat anything or can’t even get up from their bed (like what my mom felt). Yeah, being a mother isn’t easy. But how hard the pregnancy is, it mustn’t be harder than raising our child when they’re born to the world.

Once you’re declared pregnant by a doctor, you’ll feel the mixture of all kinds of feelings. Happiness, of course. Then comes the fears. You’re afraid you’ll have a miscarriage or something bad will happen to the fetus. Afraid of the painful birthing process. And a bit of worriness, like “When the baby born, will I be able to raise them better than my parents did?” Whatever we feel, we are suggested to just enjoy it, because there are two things that are very restricted for pregnant ladies. One, coffee. And two, the stress feeling. If you feel worried or stressed, read books about pregnancy, read pregnant women discussions on internet, and talk to your husband, your doctor, and your girlfriends. Trust me, our girl friends who have been pregnant are the most helpful ones. 🙂

Solusi : All-Size Shoes !

Menurut pengalaman para ibu hamil di sekeliling saya, ketika hamil, size kaki akan membesar. Alhasil, harus beli sepatu-sepatu baru lagi dong, yang 1 or 2 nomor lebih besar supaya kaki muat. Namun, ketika sudah 9 bulan, lahiran, size kaki akan kembali normal. Jadi kembali harus mengenakan sepatu dengan size awal sebelum hamil. Nah, apa perlu diproduksi sepatu all size layaknya baju yang juga memiliki ukuran ‘all size‘? #asalmikir.