Sang Pemimpi dan Avatar

Ada dua film bagus yang tayang premier bersamaan kamis kemarin. Yup,,, sang pemimpi dan avatar. Awalnya ga niat nonton tuh 2 film, tapi ada yg ngajak nonton Sang Pemimpi (gw gak sanggup menolak) dan ada yg nawarin tiket gratis krn ada yg batal nonton (gw gak mungkin nolak, thanx to HK n his friend,,, again I said this,, hehe). Kehadiran dua film ini di Bandung, ditambah film2 lain yg difavoritkan juga masih tayang, seperti new moon dan ninja assassin, dan faktor bahwa hari itu hari kamis (hari terakhir nomat) serta besoknya hari libur nasional, membuat Ciwalk XXI tampak ramai kayak cendol. Daaan.. akibatnya gw dan dua teman gw menjadi laskar depan di barisan tempat duduk penonton ketika nonton Sang Pemimpi.

Sang Pemimpi


Gw sih belum baca buku2 Andrea Hirata (I guess better watch all the movies first and then read the novels, so the dissappointment will come later, hehe). Ceritanya memang berkisar ttg kisah lanjutannya si Ikal dari film Laskar Pelangi, tp dengan teman2 yg berbeda, yaitu si Array (yg udah gedenya dimainin sama Nazril Irham, a.k.a Ariel, wkwkwkwk) dan Jimbron. Riri riza juga membuat film ini bisa membuat kita tertawa dan juga menangis. Kalau gw nonton Laskar Pelangi nangis ketika Lintang harus meninggalkan bangku sekolah saat ayahnya yg nelayan meninggal dunia, meninggalkan ia sebatang kara bersama adik perempuannya, maka di film Sang Pemimpi gw menangis ketika di scene Ikal berlari mengejar ayahnya yg naek sepeda karena merasa telah mengecewakan ayahnya. Ekspresi Mathias Mucus sebagai aktor kawakan bagus, ngena banget.. Tapi kok gw ngerasa pemotongan scene nya kurang halus ya? Ketika ada pergantian scene, ada jeda sedetik layar berwarna hitam gitu. Selain itu, klo dibandingin dgn Laskar Pelangi, gw lbh suka soundtrack songs-nya Laskar Pelangi, ada Nidji, Ipang, Gita Gutawa, dan Sherina. But in Sang Pemimpi, yg gw tau cuma Gigi dan Ipang (klo ga salah ada satu soundtrack yg rasanya itu suara si Ipang, klo gak salah yaaa..). And I still prefer Nidji.

Avatar


Another premiere movie that day is Avatar. Pas gw msh denger2 doang bakal ada film Avatar, gw kira itu diangkat dari kartun Avatar yg suka ada di tivi, hahahaha… ternyata tidak. Gw kira bakal kartun animasi, ternyata tidak juga. Jadi, ceritanya ttg seorang mantan angkatan laut yang lumpuh diminta utk menggantikan saudara kembarannya berpartisipasi dalam sebuah penelitian (meneliti kandungan mineral) di sebuah planet Pandora. Planet yg menyerupai bumi, banyak tumbuhan unik, dan didiami oleh makhluk seperti gabungan manusia dan kera (karena berekor) berwarna biru. Karena di sana tidak ada udara, manusia harus mengenakan alat bantu pernapasan, dan menciptakan makhluk buatan yg menyerupai makhluk berekor biru yg tinggal di sana, yg mereka sebut dgn avatar. Para ilmuwan telah membuat Avatar menjadi hidup dengan hanya menggunakan benak manusia (sementara tubuh si manusia berada di tempat yg berbeda). Nah, si mantan angkatan laut itu, si Jake Sully diminta utk menjadi avatar kembarannya, karena memeliki genetik yg sama.

Ide cerita Avatar ini sangat kreatif menurut gw, penciptaan alam hutan yg tampak indah, penggunaan warna-warna cerah, ditambah lagi nontonnya RealD membuat jadi makin hidup. Sayangnya, ending cerita film ini cukup ketebak menurut gw. Oiya, gw jg kurang gitu ngerti bedanya RealD dan 3D biasa, gw cuma tau RealD ada di blitz sementara 3D ada di XXI, hahahaha.. Tapi menurut gw RealD lebih bagus, lebih terlihat real dan kacamatanya juga lebih bagus dibanding dgn 3D, hehehe… Rating film ini termasuk tinggi, yaitu 8.7/10 (wew…), so I think everybody should watch it, too…

Ada satu persamaan unik yg gw koneksikan dari kedua film ini, Sang Pemimpi dan Avatar. Persamaan unik itu adalah MIMPI. Pada film Sang Pemimpi, Ikal dan Array berbicara soal mimpi mereka menuju Paris. Nahh,, sementara di Avatar, Jake Sully merasa bahwa dia berasa hidup di dua alam berbeda. Satu di alam nyata (ketika ia menjadi manusia) dan satu lagi di alam mimpi (ketika benaknya sedang berada dalam tubuh avatar dan hidup di dalam keindahan hutan Pandora).

FYI, di blitz PVJ, harga nonton realD, senin-kamis, adalah Rp 30.000. For any movie-goer, please vote what is the best movie of the year do you think in my poll in this blog yaaa (tuh ada tuh di samping kanan blog gw, hehe). Thanx a lot 🙂

Last Movies I Watched

Yak, akhir2 ini gw lg update2nya nonton. Dalam 2 bulan ini, hampir semua film gw jabanin. Inglourious Basterds udah ditonton. Serigala Terakhir udah gw tonton. Astroboy udah. 2012 udah gw tonton. New moon udah juga. Christmas Carol 3D udah juga. Dan terakhir adalah, Ninja Assassin. Gw review dikit2 deh ya, soalnya banyak. Hehehe..

INGLOURIOUS BASTERDS
Inglourious Basterds adalah film bikinan Quentin Tarantino (masih ingat Kill Bill?) dan film ttg NAZI yg terbagus yg pernah dibuat (well, itu sih kata orang, soalnya gw blom pernah nonton film ttg NAZI yg laen). Ratingnya di IMDB adalah 8.5/10 (jadi wajib ditonton tuh!). Pemainnya? Brad Pitt loh! Menurut gw film ini unik. Yah, khasnya Quentin Tarantino bgt deh. Para aktornya maennya serius, tp tetep aj ada dialog dan adegan konyolnya yg membuat kita terbahak2 (seperti ketika para kawanan The Basterds berpura2 jadi orang Italia, sumpah itu lucu abis). Alurnya unik juga, dibuat per-chapter gitu. Dan juga endingnya tidak tertebak.

ASTRO BOY
Yak, gw nonton ini karena ikut2an temen. Gw ga gitu excited awalnya karena gw ga pernah nonton kartun astro boy. Overall, bagus sih. Value-nya ada. Ceritanya ttg seorang ayah yg kehilangan anak laki2 satu-satunya karena kesalahan suatu eksperimen yg ia lakukan. Karena merasa tidak menerima kehilangan anaknya itu, ia membuat robot manusia yg rupa dan bentuknya menyamai anaknya dan juga robot itu diberi memori ingatan yg sama juga dgn ingatan anaknya, sehingga pada awalnya si robot itu tidak tahu bahwa sesungguhnya dia adalah robot. Robot anaknya itulah yg menjadi astro boy kemudian. Pengisi suara ayahnya astro boy (Dr. Tenma) ternyata adalah Nicholas Cage! Ratingnya di IMDB adalah 6.4/10.

SERIGALA TERAKHIR
Menurut gw film ini merupakan salah satu dari sedikit film Indonesia yg bermutu. Gak seperti film2 Indonesia kebanyakan, di film ini banyak actionnya, bermeaning, dan endingnya ga bisa kita tebak. Akting para aktornya oke-oke lah. Pemeran utamanya Vino G. Bastian dan Fathir Muchtar. Ada juga Reza Pahlevi yg disitu jadi orang bisu, tp ekspresinya mantap lah, bener2 udah kaya orang pshyco yg bengis. Yah, seharusnya film Indonesia sebagus film ini minimal, jgn film ttg hantu2 binal, horror2 kacangan, atau jg film komedi sex yg ga jelas. Rating film ini di IMDB bahkan lebih tinggi dr new moon (ya iyalah), yaitu 7.4/10.

A CHRISTMAS CAROL
Karena di bandung baru ada 3D nya saja waktu itu, jadilah gw nonton nih film tanpa subtitle. Dan sialnya, dialognya british! Hwaaa… mati sajalah aku. Banyak yg miss dialognya, heuu.. So, gw mo donlod nanti filmnya biar lebih mengerti
ceritanya. Efek animasinya bagus bgt, ditambah lg gw nontonnya 3D, hehe. Pemeran utamanya (atau lebih tepat dgn pengisi suara utamanya, yaitu Scrooge) adalah si aktor komedia terkenal, Jim Carrey. Tapi di film ini, perannya Jim Carrey serius kok, gak konyol2 gitu (gw kira bakalan komedi si Jim carrey di film ini, ternyata tidak).. hehe. Dan ternyata juga, si Jim Carrey mengisi suara lebih dari satu orang loh di film ini. Selain mengisi suara Scrooge, baik Scrooge as a youg boy, Scrooge as a a teenage boy, Scrooge as a young man, Scrooge as a middle-aged man, dia juga mengisi suara Ghost of Christmas Present dan Ghost of Christmas Yet to Come di film itu (wow…). Ratingnya di IMDB adalah 7.2/10.

NINJA ASSASSIN
Ini film terakhir yg gw tonton. Sebelum nonton dikasih spoiler bahwa film ini bagus dan memang dinanti banyak orang. Pemerannya ternyata adalah RAIN (Jeong Ji-Hoon), alias pemeran Lee Yeong Jae di serial Full House (my most favourite Korean TV series sepanjang masa!). Memang nih film bener2 mengutamakan action. Rain disini dialognya dikit. Kebanyakan berantem ala ninja, adegan cincang-mencincang orang kaya motong daging ayam ajah, dan darah muncrat dimana-mana. Ok, pas gw nonton in,i sesekali dalam sedetik nutup mata. Dan kabarnya demi membentuk tubuhnya spt sekarang, Rain berlatih selama 3 bulan (wew..). Kalo di full house Rain tampak konyol, tp disini dia serius sekali tampangnya. Heheheh.. Ratingnya di IMDB adalah 7.0/10.

Yak itulah beberapa film terakhir yg gw tonton. 2012 udah gw kasih reviewnya di post sebelumnya. Dan new moon, halah, males lah ya me-review film yg ratingnya hanya 4.6/10 dan toh udah gw bahas di postingan sebelumnya juga. Kalo mau liat sinopsisnya, cek aj di IMDb.com. Mungkin dalam sebulan ini, gw off utk nonton2 film di bioskop, kecuali ada film bagus bgt, tapi tampaknya sudah tidak akan ada lagi film bagus yg belum tayang di 2009 ini. Tapi kayaknya pengen nonton film Old Dogs deh, yg maen Robin Williams (my favourite comedian!) dan John Travolta,, hwaaa.. kapan tuh film sampe d bandung?? Godaan berat!!!

Penggila vs Pembenci Twailait dan Nyumun

Kalo mendengar atau membaca tanggapan orang mengenai film twilight dan new moon yg baru2 ini mulai tayang, bener2 lucu. Lucunya buat gw, nih film bisa menimbulkan 2 jenis tanggapan yg saling sgt bertolak belakang, yg muncul dari dua kubu yg berbeda. Kubu pertama, kubu penggila film ini pasti mengatakan film ini baguuuuus bgt. Kalo nanya ke mereka kenapa bagus? Pasti alasannya karena “iiihh… si edward cullennya ganteng banget, dan bodi nya jacob oke abis..” dan juga karena “romantis bangeeet sih edwardnyaaa.. ngelindungin bella bgt dan apalagi tatapan matanya ke bella.. uuhh.. mau deh gw punya pacar meskipun vampir kayak si edward….“. Saking sukanya, para penggila twilight ini akan rela nonton film ini di bioskop berkali2 (bahkan yg pernah gw baca d Tempo, ada yg sampe menonton sampe 24 KALI di bioskop AJAH, *iihh menurut gw sih tu orang gila beneran), membeli keempat novelnya, dan mengumpulkan segala sesuatu berbau2 vampir dan werewolf.

Sementara kubu pembenci film ini akan mengatakan film ini film yg paling hina yg pernah ada, dan cocoknya ga jadi film, tp jadi sinetron2 yg tayang di indosiar ajah (ahahahaha). Jika nanya kubu kedua ini, kenapa film ini jelek bgt? Pasti mereka jawab karena “vampir2nya pake make up ketebelan, udah mirip banci taman lawang, ewww!” dan juga karena “ceritanya lebay abisss dan akting para pemerannya jelek bgt…” atau juga karena “OMG, nih film ratingnya di IMDB tuh cuma 4.6/10, kenapa bisa banyak bgt yg nonton sih??“. Saking bencinya mereka akan bergidik setiap kali ada orang yg menyebut ‘twilight’, ‘new moon’, ‘edward cullen’, atau ‘bella swan’, bagaikan orang2 di film dan cerita Harry Potter yang akan bergidik setiap kali nama ‘Voldemort’ disebut.

Nah, ok, gw ngaku, dulu gw termasuk penggila, tp ga gila bgt sih. Gw nonton sampe 3 kali (OMG!! kerasukan jin apa ya gw dulu?), gw beli dong empat novelnya. Udah sampe segitu aj kegilaan gw dulu. Gw dulu suka bgt krn.. yaaa.. gw menganggap si edward ganteng bgt (tp gw dulu jg ngerasa agak jijik jg krn ngeliat dy ketara pake bedak tebel bgt bo’ dan ewww-nya pake lipstik!! Omaigad!!! Tapi herannya, he still looks good though), dan memang mungkin krn gw termasuk orang yg melankolis jd gw merasa ceritanya romantis bgt buat gw. Dan ketika novel keempatnya edisi Indonesianya keluar, gw langsung kalap beli di hari terbit perdananya.

Padahal klo gw pikir2 lagi sekarang, cerita di novelnya tuh gak bgt ya ternyata, karena menurut gw konfliknya kurang bgt bgt. Misal di novel ketiganya “eclipse”, di bagian akhir ada perang antara kelompok vampir jahatnya pimpinan victoria dan keluarga vampir cullen. Eh, di novel itu, ketika adegan perang besar itu berlangsung (dan dasar si stephenie meyer yg menulis cerita ini dari sudut pandangnya diri bella melulu), yg diceritain malah adegan bella di dalam tenda, dilindungi oleh edward yg dilarang oleh bella utk ikut bertarung dan dicemburui oleh jacob yg turut serta membantu cullen menghabisi vampir2 jahat itu. Jeez, bener2 cuma ngandalin cerita cinta segitiganya ajah, tidak menonjolkan konflik action lainnya. Dan di novel keempatnya juga, masa sekonyong2 jacob fall in love dgn putrinya bella-edward yg setengah vampir-manusia itu? Aneh bgt ga sih? Dan, gw ngerasa baca keempat novelnya ini bener2 ga ber value-added, ga ada pelajaran atau meaning yg bisa kita ambil dan maknai. Hiburan semata lah buat gw, novel dan filmnya ini.

Jadi gw itu sekarang bukan penggila dan juga bukan pembenci twilight. Tengah-tengah lah. Gw masih bisa menikmati nonton film new moon kemaren tanpa merasa benci (apa karena si taylor lautner ya? ahahahaha), dan gw juga ga se-freak orang2 yg sampe melotot dan ngeces klo nonton film itu. Gw, Shany, dan Titis, sehabis nonton film itu mang merasa nih film gak meaning bgt, tp kita suka2 aja krn nih film memang hanya berfungsi sebagai vitamin A doang (bagus utk mata aja, sisanya enggak bgt), hahahaha memang kita ini aneh. Dan tdk seperti pas twilight, gw merasa nonton film ini satu kali udah lebih dari cukup. Kalo mo bandingin film new moon dgn film pertamanya yaitu twilight, ada banyak perbedaan.

Perbedaan yg pertama, menurut gw make up artist di new moon adalah orang2 yg lebih profesional, dibandingkan dgn di film pertama. Kenapa? Karena bella terlihat lebih lumayan dan para vampir2 yg di film pertama bener2 keliatan kayak banci pake bedak medok, tp di film kedua ini, terlihat sedikit lebih bagus make up para vampir2 itu.

Kedua, Jacob lebih berotot, wew.. Awal2nya pemeran Jacob sempet nyaris akan diganti krn dulu si Taylor Lautner ini tidak seberotot sekarang (apa karena itu Taylor Lautner jadi pacaran sama Taylor Swift,, hahaha). Tapi kita heran juga sih, ngapain juga para werewolf itu bertelanjang dada mulu? Udah kayak maho beneran emang.

Ketiga, ternyata sutradaranya beda. Dan gw juga merasakan ada perbedaan karakter cerita dari film twilight dan new moon. Kalo di twilight, masih ada dialog2 lucu jadi kita juga bisa at least terhibur dgn adegan2 dan dialog2 lucu di film itu (seperti kekonyolan temen2 bella ketika ngedeketin bella si anak baru, trus tingkah si bapaknya bella yg lagi ngisi peluru di senjatanya ketika si edward dateng ke rumah bella). Tapiiii di film kedua ini, gw ga ngerasa ada satupun dialog atau adegan konyol seperti di twilight.

Keempat, lagu2 OST New Moon ga sebagus OST Twilight. Di film twilight, scene favorit gw adalah scene ketika keluarga cullen maen baseball dgn background songnya lagu nya Muse berjudul Supermassive Blackhole. Sumpah tuh lagu keren bgt, jadinya gw abis nonton film itu, langsung nyari bgt soundtrack2nya (selain Muse, ada Linkin Park dan Paramore). Nah, di new moon pas gw liat lagu2nya ga sekeren twilight.

Mungkin baru tahun depan lagi, film ketiganya, yaitu “ECLIPSE” akan tayang di bioskop. Dan mungkin jumlah orang yg rela ngantri dari pagi (gw sih ogah bgt) utk menonton film ini akan seheboh twilight dan new moon atau bahkan lebih heboh lagi. Buat kubu pembenci twilight, gw tau gimana rasanya kalian. Gimana rasanya menahan diri utk tdk menghina2 sesuatu yg kita sgt gak suka. Seperti ketika gw tdk bisa menahan diri utk tidak menghina2 film KCB (hwahahaha,, sumpah masih pengen gw hina2 tuh film sampe skrg). Jadi, yaaa.. sabar2 aj ya melihat kelakuan para penggila twilight, karena masih ada 2 pelem lagi yg bakal ditayangin.. Hahahahaha….

The inspiring “Shawshank Redemption”

Siapa yg nyangka, film keluaran thn 1994 ini, yg berjudul Shawshank Redemption, sampe hari ini masih menempati posisi nomor 1 di IMDb charts (Top 250) ? Yah, gw jg ga nyangka, padahal ini adalah jenis film drama dan tidak seperti film-film saat ini yang menggunakan sound effect dan animasi. Di IMDb, film ini diberi rating 9.1/10 (wew!). Dan setelah penasaran dgn filmnya, akhirnya kesampaian juga gw nonton, berkat pinjaman DVD dari salah satu anggota lansia, yaitu nenek Lionk (hehehe). Ceritanya ttg seorang banker bernama Andy Dufresne yang dituduh telah membunuh istri dan kekasih istrinya (a.k.a selingkuhannya) di tempat kediaman kekasih istrinya tersebut, padahal Andy mengaku tidak bersalah. Akhirnya penjara memutuskan ia dihukum di penjara selama dua kali hukuman seumur hidup (ga tau artinya berapa lama), satu karena telah membunuh istrinya dan satu lagi karena telah membunuh kekasih istrinya itu. Penjara yg ia tempati bernama Shawshank.

Selama 19 tahun ia bertahan, sampai pada akhirnya kebenaran terungkap. Tapi sayang, kebenaran tidak menjamin kebebasan. Di titik itulah, kesabarannya bisa dibilang sudah mencapai batasnya. Ia diam-diam melakukan pelarian diri yang tidak dinyana sudah ia rencanakan semenjak kedatangannya ke penjara itu. Itulah buah dari harapan yang ia telah pupuk selama ia di penjara.

Kelebihan dari film ini adalah nilai dan pesan yang terdapat di dalamnya. Sang tokoh utama, Andy, percaya bahwa harapan itu ada, jadi ia tidak pernah berhenti berharap. Aktingnya keren, luar biasa menurut gw. Ada juga nilai persahabatan, di mana dalam film ini, Andy bersahabat dgn seorang napi yg ketika ia menjadi napi baru telah menjalani masa hukumannya selama 20 thn, yg bernama Red. Sinopsis lebih lengkapnya dapat dibaca di link ini.

Yang jelas, film ini berbeda karena sangat inspiring buat siapa saja yang menonton. Tagline film ini menarik, yaitu : “Fear can hold you prisoner. Hope can set you free“. This is a must-see film!

Kontroversi Film 2012

2012

Baru aja gw baca info dari plurk dan twitter bahwa MUI mulai melarang masyarakat utk menonton film 2012 ini, bahkan sampe membawa2 soal izin peredaran film ini. Untung gw udah nonton sebelum film ini dilarang beredar. Hmm,, gw sebagai orang yg sudah menonton film ini tampaknya paham knp MUI sampe melarang. Karena pasti menurut mereka, film ini akan tampak seperti pembodohan masyarakat. Ending ceritanya ga sesuai dgn apa yg kita yakini dan pelajari selama ini dari kitab suci (yg gw tau AlQur’an ya, ga tau deh kalo Injil atau kitab2 lain mengajari soal kiamat bagaimana).

Kalo ada sutradara film ini di hadapan gw, gw pengen nanya ama dia, sebenernya apa tujuan dibikinnya film ini? Untuk membuat manusia segera tobat kah? Untuk manusia lebih memperhatikan kondisi bumi kita kah? Atau untuk menunjukkan masyarakat bahwa teknologi sudah sedemikian canggihnya sampe bisa mengetahui kapan dan bagaimana persis kiamat terjadi? Ketika gw nonton film ini sih, yg lebih keliatan adalah tujuan yg ketiga. Di film ini, teknologi bisa mengestimasi dgn tepat kapan kiamat terjadi hingga hitungan detik2nya segala, bisa menciptakan kapal sedemikian rupa yg tujuannya utk melindungi manusia dari benturan maha dahsyat di hari kiamat. Tuhan menciptakan manusia, sementara manusia menciptakan teknologi. Tapi di film ini teknologi kesannya bisa ‘mengalahkan’ Tuhan. Kenapa gw pake istilah ‘mengalahkan’? Karena tujuan hari kiamat kan adalah utk membinasakan bumi beserta isi2nya, termasuk manusia, dan juga tidak ada hari baru setelah hari kiamat (namanya juga kiamat itu disebut juga sbg hari akhir). Tidak ada satupun manusia yg bisa selamat di hari kiamat. Tapi di film ini, gak begitu ceritanya, berkat teknologi.

Nonton film ini memang bener2 harus pintarnya kita juga. Jangan 100% percaya soal 2012. Seperti yg udah gw pernah bahas di postingan sebelumnya mengenai kiamat 2012, sepintar-pintarnya manusia berhitung, gak akan ada yg tau persis kapan kiamat itu akan terjadi. Dan lucunya, kenapa tanggal kiamat bisa cantik seperti itu? Kalau memang akan terjadi sesuatu di thn 2012 itu, belum tentu berakhir kiamat kan? Kembali lagi, wallahu’alam, hanya Allah yg tahu. Kita, manusia hanya bisa berdoa dan berusaha.

Ya jadi, kita sebagai umat Islam yg beragama, yg tahu mana yg benar dan mana yg salah, ambil aja hikmahnya dari film seperti ini :

Kondisi bumi sudah sedemikian mengkhawatirkan, sebagian besar disebabkan oleh human error, kesalahan dan keserakahan manusia sendiri. Film ini mengingatkan bahwa bencana bisa terjadi dalam bentuk apapun dan kapanpun (sekali lagi, hanya Allah yg tahu). Jadi, kita sebagai manusia harusnya cepet2 segera tobat! Bukan cuma tobat jadi banyak beribadah, tapi juga tobat jgn rusak bumi ini lagi! Bantu bumi jadi makin awet dong.

Hmm,, mungkin supaya MUI gak ribut, sekalian aja pake peringatan terlebih dahulu di awal film ini, bahwa ini hanya cerita fiksi belaka, ending film ini tidak mungkin sesuai dgn kenyataannya nanti, dan ini mungkin hanya sepersekian dahsyatnya dari kiamat yg sebenarnya. Buat gw, film ini hanya sekedar hiburan karena gw penikmat film dgn sound effect keren, dan menurut gw efek n animasi yg digunakan utk film ini keren!

Whisper

whisper-poster-1

Film ini berkisah ttg seorang anak kecil yang diculik oleh sekawanan 4 orang demi mendapat tebusan sejumlah besar uang. Namun, ada yg aneh. Serangkaian kejadian aneh nan mengerikan terjadi di sekitar kawanan penculik itu semenjak mereka berhasil menculik anak tersebut. Ternyata si anak aneh ini memiliki kemampuan untuk memberi bisikan-bisikan jahat kepada setiap orang yg ia mau dan membuat orang-orang tersebut percaya akan perkataannya sehingga melakukan sesuai dgn bisikan-bisikannya tersebut.

Nilai plus pada film ini, menurut gw, yaitu : efeknya yg menegangkan berhasil membuat kita juga turut tegang, dan akting si anak lelaki sangat bagus dgn ekspresi yg sangat mendukung. Overall, from my opinion, I will rate this movie 7.5/10 deh, hehe…

Nonton Bareng Film “cin(T)a”

Hari ini adalah hari nonton bareng film cin(T)a (akhirnya diputer juga ni film di bioskop) bersama siaware 16 family (YES, we are family :D). Ternyata jadi juga kami nonton bareng. Jumlah anak yg ikut nonton bareng?? Empat puluh sembilan anak… Wuiiihhh,, mantap, Gan!

Kesan saya dengan film-nya?? Hmmm,, antara kecewa dan gak kecewa euy. Dialog2 filmnya bagus2, meaningfull semua,, keren lah.. Tp kok acting pemeran Annisa dan Cina nya kurang ya? Terlalu datar. Kurang ekspresi. Alur ceritanya juga masih kurang bagus menurut saya. Konfliknya masih kurang. Jangan berharap akan adanya happy ending kalo nonton film ini yaa. Yang pengen tau sinopsisnya, pernah gw post di postingan sebelumnya (here)

cinta

Hmmm.. klo disuruh kasih nilai, I will rate 6.5/10 lah untuk film ini. Yang jelas saya senang sekali dgn acara nonton bareng ini. Senang rasanya tiap kali kumpul dgn kalian. Hehehe,,, moga makin sering kita kumpul-kumpul.. dengan foto-foto-an yg seru juga tentunya! Love u all, my siawares family 🙂

Garuda di Dadaku

Sudah lama rasanya saya tidak meng-update blog ini. Efek-efek TA mulai terasa. TA membuat saya tidak memiliki ide untuk saya tulis di blog ini. Tapi, di tengah-tengah kepenatan TA ini, saya sempatkan juga untuk nonton di bioskop buat refreshing.

Niatan awal, pengen banget nonton Transformer 2. Di Ciwalk XXI, sudah tersedia 5 studio dan 2 studio premierre yg menayangkan film ini. Tapi, siang2 aja, tiket yg tersisa hanya tinggal tiket untuk jam 10 malam! Parah gila. Karena memang pengen nonton banget, alhasil, saya dan teman2 nonton saja film “Garuda Di Dadaku”. Sebuah film baru Indonesia yang menurut orang bagus dan lucu.

Garuda Di Dadaku

Garuda Di Dadaku

Film ini memang bagus setelah saya tonton. Ide cerita bagus, alur bagus, bisa membuat tertawa dan juga terharu. Jadi, ceritanya ttg seorang anak yang berbakat dan senang sekali dgn olahraga sepak bola, namun keinginannya itu sulit terwujud karena kakeknya tidak ingin cucunya tsb menggeluti bidang sepak bola. Kakeknya itu benci sepak bola karena anaknya (ayah si anak) dulu pemain sepak bola, sempat minggat, kemudian cedera, lalu mati muda ketika menjadi supir taksi. Menurut sang kakek, menjadi pemain sepak bola di Indonesia tidak ada untungnya, hanya membawa kemelaratan.

Film seperti inilah yang seharusnya dibuat. Jangan film horor dan komedi porno yg ga mutu mulu. Film sejenis seperti film Garuda di Dadaku ini juga akan ada lagi. Bedanya, dalam film ini, ceritanya adalah olahraga bulu tangkis, berjudul KING. Melihat latar ceritanya, saya cukup tertarik untuk nonton. Semoga film2 seperti ini yang dapat dicontoh berikutnya…

Oiya, ada satu lagu bagus yang menjadi soundtrack dalam film Garuda Di Dadaku, judulnya “Rolling”, dinyanyikan oleh seorang penyanyi wanita baru bernama Ashila.

Rolling
by : Ashila

Hey kawan dengar lagu ini
Percaya mimpi dalam hati
Jangan kau takut dan berhenti
Jadilah pemberani
Nyanyikan lagu ini

Rolling 4x
Kejarlah semua mimpimu
Rolling 4x
Percaya suara hatimu

Hey kawan lihatlah ke depan
Disana harapan terbentang
Jangan pernah takut berjuan
Jadilah pemberani
nyanyikan lagu ini

Sinetron di Bioskop

Siapa bilang sinetron tidak bisa masuk bioskop? Buktinya, film X ini. Film yg diangkat dari novel terkenal karangan penulis terkenal pula. Fim yang mengambil syuting di luar negeri. Film yg sebagian besar diperankan oleh orang-orang baru. Yah, tau kan?

Dari bagian awal film, sudah bikin gw agak ill-feel. Adegan dimana orang2 makan di luar ruang dekat sungai. Yang aneh, aktor-aktornya terlihat terkena lighting cukup terang, dimana di belakang mereka jelas2 terlihat agak gelap (karena outdoor dan malam2), membuat kita berpikir adegan ini diambil di studio.

Jika liat alurnya, alurnya masih kurang bagus menurut saya. Di sinetron itu, dunia terlihat sempit sekali kan? Begitu pula dgn film ini. Benar2 sempit. Si wanita dan si pria yg tidak saling kenal di negeri sana, ternyata eh ternyata tinggal di kampung halaman yg sama. Mereka bertemu melalui adik si pria yg tiba2 kenal oleh si wanita. Membuat gw bisa nebak alur berikutnya gimana. Ketebak banget kan, gimana cara mereka ketemu nantinya? Dunia sinetron memang sesempit daun kelor!

Dari segi isi cerita, entah kenapa kurang bikin ngena di hati. Ada yg bilang di TV, bahwa film ini bagus krn menampilkan perjuangan si tokoh utama pria dalam mencari ilmu di negeri orang dengan jualan. Ah, tidak terlihat banget tuh perjuangan dia. Tidak membuat gw terharu sedikit pun. Yang bikin gw ber’gubrak’-ria adalah banyaknya merk sponsor yg disebutkan sebagai bagian dari skenario (bahkan disebut dalam isi sebuah surat, duuuhh gubrak bgt dengernya). Jadi terlihat seperti sinetron dgn bumbu iklan semata, tidak terlihat seperti kehidupan real.

Nah, selain ituuu… ada beberapa adegan yg tidak penting untuk dibuat. Ada adegan si adik ngambil uang di bank, semata hanya untuk kepentingan iklan sponsor. Lalu, adegan nyanyi2 di acara nikah orang (yg ternyata hanya imajinasi semata) yg seharusnya dihilangkan saja. Memang sih, sponsor berperan sangat penting dalam pembuatan film ini, secara budgetnya gede banget. Tapi, harusnya bisa dikemas dalam packaging yg lebih bagus. Ga harus diucapkan oleh si pemeran kan? Jadi gak kaya iklan banget.

Fokus cerita yang tidak fokus (fokus cerita kemana-mana, ga fokus ke cerita utama), kisah bbrp orang diceritakan juga padahal tidak ada sangkut-pautnya dgn pemeran utama, membuat gw melihat nih film bener2 kaya sinetron.

Lalu, jika kita liat ending filmnya, baru kali ini gw nonton film yg bersambung tapi pake nunjukin episode berikutnya gimana. Bener2 kaya sinetron kan? Biasanya mah klo to be continued, ya udah to be continued aja. Selain itu, ending dirasa tidak klimaks. Endingnya cuma adegan si pria sampe di bandara, disambut oleh sang adik yang nangis2 lebay.

Dari sekian kekurangan, cuma 1 kelebihannya. Yaitu tempat pengambilan shootingnya. Itu doank, tapi. Sisanya, sinetron banget. Jika di TV, ada penonton setelah keluar dari bioskop yg mengaku dia sampai menangis, gw juga menangis. Menangis dalam hati, karena menyia-nyiakan 15ribu gw dgn sgt percuma. Mending tunggu tayang di TV aja ini mah. Mending donlod aja ini mah. Ah, males lah nonton klo ada film keduanya ntar.

P.S : pemeran pria berinisial F (kependekan dari F*****), mirip banget ama wisnu ‘congli’ menurut gw… Hahahaha, pada setuju pastinya…

Night At The Museum 2

night at the museum 2

night at the museum 2

Abis pusing2 ujian Kesling, nonton film ini bener2 menghibur. Tanggal tayang perdana yang sangat pas sekali. Studio yg tayang juga banyak bgt, jadi ga usah gitu khawatir ga dapet tiket. Di BIP 21 ada 2 studio tayang, di Ciwalk XXI ada 3 studio tayang plus 1 studio premierre.

Pemain utamanya masih Ben Stiller, cuma di film ini dy tidak lagi jadi night guard dan telah mendirikan usaha baru lain. Karena museum di New York itu mau direnovasi, patung2 yg ada di sana sebagian besar akan diganti dan dipindahkan.

Nih, gw kasih sinopsisnya, gw ambil dari 21cineplex

Saat Museum Sejarah Nasional ditutup sementara untuk renovasi, seluruh isi museum dipindahkan ke Museum Washington. Film ini berpusat kepada suku Smithsonian, dimana kompleks mereka adalah yang terbesar di museum tersebut, yaitu lebih dari 136 juta barang koleksi, Larry (Ben Stiller) menjadi penjaga para Smithsonian, dimana Kahmunrah, sosok jahat Pharaoh hidup dan mengakibatkan perang yang melibatkan Theodore Roosevelt dan Dexter serta pendatang baru, Jenderal Custer dan Al Capone.

Overall, film ini lucu, efeknya oke, jadi gw kasih rating 8.5/10. Enjoy 🙂